Nama : Gunawan
Supriyanto
NIM : 10410100140
Classful & Classless Routing Protocol
Routing
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain. Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkankeadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan. Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar
bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan
adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual, administrator
jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan
topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis,
maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update
table routing. Karena itu
routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.
routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.
Contoh routing protokol:
- Routing Information Protocol (RIP)
- Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
- Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
- Open Shortest Path First (OSPF)
- Routing Information Protocol (RIP)
- Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
- Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
- Open Shortest Path First (OSPF)
Routed protocol digunakan
untuk trafik user langsung. Routed protocol
menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk
melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain
berdasarkan alamatnya.
menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk
melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain
berdasarkan alamatnya.
Classful
Routing Protocol
Protokol routing Classful tidak membawa informasi subnet mask pada
update routing. Ia hanya membawa informasi ip-address saja, dan
menggunakan informasi default mask sebagai mask-nya. Hal ini membuat mereka
tidak cocok untuk mengatasi hierarkis yang membutuhkan Variabel Length Subnet
Mask (VLSM) dan tdk berhubungan jaringan.Classless routing protocol melakukan
membawa informasi subnet mask pada update routing.
RIP v1 dan classful IGRP adalah protokol routing. RIP v2, EIGRP, OSPF, dan
BGP adalah protokol routing tanpa kelas. Ketika menjalankan sebuah routing
protocol classful di dalam sebuah jaringan, pastikan anda menggunakan subnet
mask yang sama di mana-mana. Jika tidak, routing lubang hitam dapat
terjadi.
Classfull merupakan metode pembagian IP address berdasarkan kelas dimana IP
address ( yang berjumlah sekitar 4 milyar ) dibagi kedalam lima kelas yakni :
Address kelas A
1 bit pertama IP Address-nya“0"
1 bit pertama IP Address-nya“0"
Address kelas B
2 bit pertama IP Address-nya“10”
2 bit pertama IP Address-nya“10”
Address kelas C
3 bit pertama IP Address-nya“110”
3 bit pertama IP Address-nya“110”
Address kelas D
4 bit pertama IP Address-nya“1110”
4 bit pertama IP Address-nya“1110”
Address kelas E
4 bit pertama IP Address-nya“1111”
4 bit pertama IP Address-nya“1111”
Kelemahan
dari classful routing protocols ialah tak dapat men-suport VLSM.
Classless
Routing Protocol
Classless routing protocol standar memperpanjang Kelas A, B, atau C skema
pengalamatan IP dengan menggunakan sebuah subnet mask atau mask panjang untuk
menunjukkan bagaimana router harus menafsirkan ID jaringan IP.
Classless routing protocol termasuk subnet mask bersama dengan alamat IP ketika
iklan informasi routing. Subnet mask mewakili ID jaringan tidak terbatas
pada mereka yang didefinisikan oleh kelas-kelas alamat, tetapi dapat berisi
variabel jumlah bit orde tinggi. Subnet mask seperti fleksibilitas
memungkinkan Anda untuk mengelompokkan beberapa jaringan sebagai satu entri di
tabel routing, routing secara signifikan mengurangi biaya
overhead. Classless routing protocol termasuk RIP v2, dan OSPF, Border
Gateway Protocol versi 4 (BGP4) dan Intermediate System untuk Intermediate
System (IS-IS).
Kelebihan
Classless routing
Metode classless addressing (pengalamatan tanpa kelas) saat ini mulai banyak
diterapkan, yakni dengan pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter
Domain Routing(CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP
address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik, disebut juga
denganNetwork Prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP
Address digunakan tanda garis miring (Slash)“/”, diikuti dengan angka yang
menunjukan panjang network prefix ini dalam bit Contoh: 192.168.0.0/24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar